Menuju Desa Mandiri Energi : Terus Untung Dengan Biogas

Written By Unknown on Senin, 22 Agustus 2016 | 23.19.00


Gayam (Bojonegoro) - Pengertian Desa Mandiri Energi yaitu Desa yang lebih dari 60% warganya sudah menggunakan energi terbarukan. Energi terbarukan adalah energi yang berasal dari proses alam yang berkelanjutan seperti tenaga surya, tenaga angin, arus air, proses biologi, dan panas bumi. Tenaga surya dapat digunakan untuk menghasilkan listrik menggunakan panel surya atau solar panel, lalu ada tenaga angin yang diletakan diatas menara tinggi - langsing dan bilahan besi putar terdapat pergerakan kompleks dari bahan-bahan ringan seperti desain aerodinamis dihubungkan komputer yang dijalankan secara elektronik[1]. Tenaga ditransfer melalui baling – baling, kadang dioperasikan melalui variable kecepatan lalu ke generator. Tenaga melalui arus air sudah jauh berkembang di Pulau Jawa yaitu melalui pembangunan waduk yang tersebar di Jawa Tengah, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta. Air memiliki massa jenis 800 kali dibandingkan udara, bendungan air digunakan untuk menghasilkan arus listrik. Energi dihasilkan melalui proses biologi salah satunya adalah Biogas, fermentasi kotoran hewan dalam reaktor Biogas melalui perbandingan 1 : 1 kotoran hewan dan air dapat menghasilakan energi untuk memasak kurang lebih 1 jam (jika digunakan terus menerus) dan energi untuk penerangan dalam skala rumah tangga. Energi dari Panas Bumi adalah suatu bentuk energi yang dihasilkan dan disimpan di dalam bumi (Giotermal). Uap panas atau air bawah tanah dapat dimanfaatkan ke permukaan dan digunakan untuk membangkitkan tenaga listrik.

Desa Gayam, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro telah memanfaatkan salah satu dari beberapa energi terbarukan untuk kebutuhan memasak dan penerangan yaitu melalui biogas. Desa Gayam berpotensi untuk menjadi Desa Mandiri Energi karena dari data terakhir tercatat ada 27 unit biogas yang terbangun dan sudah dimanfaatkan oleh warga, ditambah dengan 14 unit biogas yang kini telah berlangsung proses pembangunan[1]. Limbah biogas yaitu kotoran yang sudah tidak mengandung gas dapat dimanfaatkan untuk pupuk, pestisida, dan pakan Ikan, jadi menggunakan biogas menguntungkan terutama dari segi ekonomi dan keseimbangan alam.   
Biogas: Terus Untung Dengan Biogas
Instalasi Biogas adalah bangunan yang dibuat di bawah tanah tersusun dari semen, batu-bata, batu, pasir, dan pipa serta peralatan untuk mengurai bahan organik menjadi biogas (BIRU, 2010 : 1). Bahan organik tersebut adalah bahan dari kotoran hewan Gajah, Kuda, Kerbau, Sapi, Babi, bahkan kotoran manusia[2]. Ukuran Instalasi Biogas ada beberapa macam, anatara lain: 4 m3, 6 m3, 8 m3, 10 m3, 12 m3. Pemilihan ukuran reaktor biogas disesuaikan dengan kebutuhan, jika dalam rumah tangga ukuran reaktor biogas yang digunakan yaitu 6 m3.



No
Kapasitas Tempat Pengolahan (m3)
Jumlah ternak yang dibutuhkan
1
4
3 – 4
2
6
5 – 6
3
8
7 – 8
4
10
9 – 10
5
12
11 - 12



Ukuran diatas merupakan ukuran standart dari Indonesian Domestic Biogas Progam (IDBP) dalam hal kepemilikan ternak. Sejauh ini kotoran hewan yang digunakan adalah kotoran sapi, untuk ukuran 6m3 hanya dengan kepemilikan sapi 2 ekor pengguna sudah dapat memanfaatkan biogas. Sangat disarankan bagi calon pengguna biogas atau yang sudah memiliki biogas untuk mengikuti standart yang telah ditetapkan, tetapi jika bersandar dengan kenyataan kepemilikan 2 ekor sapi sudah cukup untuk mendapat keuntungan biogas. Cataan penting jika tidak sesuai dengan standart kepemilikan ternak maka pengguna harus rajin mengisi kotoran hewan ke dalam biodigester.
Pengguna harus rutin mengisi kotoran hewan agar proses fermentasi terus berlangsung. Kotoran hewan segar adalah yang paling baik untuk menghasilkan gas metan[1], Setelah gas metan dihasilkan oleh proses fermentasi tersebut maka pengguna biogas dapat menggunakan untuk memasak (menggantikan kayu bakar dan LPG) dan menghidupkan lampu khusus Biogas.
Limbah biogas atau sering disebut dengan bio-slurry adalah bahan yang sudah terfermentasi atau hilang gas metanya yang keluar melalui outlet dan overflow. Bio-slurry adalah bagian dari pupuk organik yang baik untuk pertanian dan aneka kegunaan lain seperti pupuk kolam ikan, pakan ikan, belut, bebek, ayam dan budidaya cacing. Ciri – ciri keunggulan bio-slurry:
1.   Menetralkan tanah yang asam dengan baik, menambahkan humus sehingga tanah lebih bernutrisi dan mampu menyimpan air, mendukung aktivitas perkembangan cacing dan mikroba tanah yang bermanfaat bagi tanaman.
2.    Kandungan Nitrogen (N) lebih baik dibandingkan pupuk kandang / kompos atau kotoran segar. Nitrogen (N) dalam bio-slurry lebih banyak dan mudah diserap tanaman.
3.   Bebas bakteri pembawa penyakit tanaman. Proses fermentasi kotoran hewan di reaktor biogas dapat membunuh organisme yang menyebabkan penyakit tanaman.
4.   Dapat mengusir rayap perusak tanaman, oleh karena itu para petani menggunakan bio-slurry untuk melapisi lantai lumbung.
 Bio-slurry dapat dimanfaatkan sebagai berikut:

Terus untung dengan biogas merupakan konsep sekaligus aktualisasi dalam upaya mendukung Desa Mandiri Energi. Masyarakat pengguna Biogas mendapatkan keuntungan ganda dalam hal menggunakan biogas karena kotoran hewan yang dianggap sebagai bahan yang tidak berguna kini dapat dijadikan  sebagai bahan baku energi untuk memasak dan penerangan, limbah biogas yang telah terfrementasi dapat dimanfaatkan seperti yang telah disebutkan bagan diatas. Menggunakan biogas mendukung kelestarian alam, menggunakan biogas mendukung kemerdekaan energi, menggunakan biogas mengurangi penggunaan energi tak terbarukan yang berlebihan.
Potensi Desa Mandiri Energi: Desa Gayam, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro
Jumlah pengguna biogas di Desa Gayam yang sudah memanfaatkan keuntungan berjumlah 27 unit biogas ditambah yang kini dalam tahap pembangunan ada 14 unit. Testimoni dari Bapak Jamil warga Dusun Sumurpandan, Desa Gayam mengatakan “selama saya menggunakan biogas saya sudah tidak lagi menggunkan kayu bakar, selain itu saya mendapat manfaat dari limbah biogas bio-slurry untuk memupuk padi dan jagung. Potensi besar Desa Gayam dalam hal Desa Mandiri Energi disambut baik oleh masyarakat Desa Gayam ditinjau dari beberapa warga yang ingin menggunakan biogas, selain itu warga yang sudah menggunkan biogas benar – benar tidak menyia-nyiakan keuntungan tersebut dengan merawat reaktor dan mengisi kotoran hewan yang dimasukan ke dalam inlet setiap hari. Potensi biogas diakomodasi melalui kelompok yang disebut “Konco Pari”, kelompok tersebut memiliki agenda pertemuan rutin yang diadakan tiap tanggal 15 jam 7 malam. Konco Pari beranggotakan para pengguna biogas dan akan bertambah seiring dengan berjalanya pembangunan biogas. Pertemuan tiap bulan konco pari membahas tentang perkembangan biogas, diantaranya membahas pemanfaatan slurry serta kendala-kendala yang dihadapi dalam hal menggunakan biogas. 

Setelah menggunakan biogas, pengguna mengalami perubahan sosial. Perubahan sosial tersebut antara lain:
1.        Pemikiran kotoran hewan yang hanya dibuang begitu saja setelah adanya biogas warga menampung kotoran hewan tersebut ke dalam biogas.
2.      Paradigma tentang kotoran hewan yang dapat untuk memasak dan penerangan, awalnya ada keraguan tentang biogas bahwa api biogas tidak tahan lama jika untuk memasak dan akan menimbulkan bau yang menyengat. Setelah biogas digunakan biogas tidak berbau dan untuk memasak dapat tahan lama.
3.       Pengguna tidak pernah membersihkan kotoran hewan di kandang setelah adanya biogas menjadi sering membersihkan kandang.
4.      Warga lebih sering berinteraksi melalui pertemuan kelompok dan pelatihan biogas.
Biogas merupakan sarana kemerdekaan energi di Desa Gayam, melalui biogas warga tidak bersusah payah mencari kayu bakar. Menggunakan biogas warga dapat menghasilkan energi tanpa merusak keseimbangan alam, limbah biogas dapat memulihkan unsur hara tanah yang rusak. Terus Untung Dengan Biogas dimulai dari Desa Gayam yang memiliki semangat dan kebersamaan untuk memajukan Kabupaten Bojonegoro agar dapat merdeka di bidang energi. Merdeka dalam pelestarian alam yang telah tercemar melalui bio-slurry sehingga para petani dapat menanam tanpa merusak lingkungan dengan menggunakan obat kimia.
Kesimpulan
Menuju Desa Mandiri Energi adalah hal yang mudah bagi masyarakat yang memiliki kepedulian dan kebersamaan diantara warga desa, perangkat desa, pemerintah kabupaten dan aparat negara. Tentu dari beberapa lapisan masyarakat tersebut diperlukan kerjasama yang sejalan untuk kemajuan Kabupaten Bojonegoro yang mempunyai slogan “Lumbung Pangan dan Energi Negeri”.
Slogan tersebut sangat sesuai dengan keuntungan apabila menggunakan biogas. Lumbung Pangan erat kaitanya dengan bio-slurry dengan manfaat pendukung pertanian berkelanjutan dan pakan ternak, kemudian Energi Negeri erat kaitanya dengan biogas yang mendukung kemerdekaan energi. Lumbung Pangan dan Energi Negeri dapat dikatakan sejalan dengan Terus Untung Dengan Biogas, jadi biogas dapat mendukung pencapaian slogan Kabupaten Bojonegoro “Lumbung Pangan dan Energi”


[1] Gas yang dihasilkan dari proses fermentasi di dalam reaktor biogas.



[1] Sampai saat ini 26 Agustus 2016 dari 14 unit biogas sudah selesai bangun 8 unit yang tersebar di Desa Gayam. Total nantinya ada 41 unit biogas Desa Gayam belum termasuk hitungan yaitu Desa Mojodelik, Ringintunggal, dan Sudu. Pengadaan biogas terselenggara atas bantuan dari Exxon Mobil.
[2] Penggunaan kotoran manusia belum begitu populer karena menyangkut pola pikir masyarakat tentang etis dan tidak etis kotoran manusia digunakan sebagai bahan organik untuk biogas.



[1] Greenpeace Indonesia.

Ditulis Oleh : Unknown ~PKK Kecamatan Gayam

PKK Kecamatan Gayam Anda sedang membaca artikel berjudul Menuju Desa Mandiri Energi : Terus Untung Dengan Biogas yang ditulis oleh PKK Kecamatan Gayam Semoga bermanfaat dan menambah wawasan bagi kita semua.

Blog, Updated at: 23.19.00

0 komentar:

Posting Komentar