Tria Lamini Kembangkan Budidaya Jamur Tiram |
Gayam - Budidaya Jamur Tiram kini kian diminati oleh warga di sekitar proyek minyak Banyuurip, Blok Cepu yang berpusat di Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Selain perawatannya mudah, hasilnya juga menjanjikan sebagai tambahan pemasukan ekonomi keluarga.
Seperti yang dilakukan Tria Lamini, Warga RT/RW 02/01 Dusun Samben, Desa Mojodelik, Kecamatan Gayam. Tria Lamini sekaligus anggota PKK Desa setempat telah memulai usaha budidaya jamur tiram sejak bulan Agustus 2015 silam. Usaha tersbut dirintis dengan modal uang pribadi.
“Awalnya daripada gak ada kesibukan, saya mencoba usaha membuat jamur tiram,” kata Tria Lamini saat ditemui di rumahnya..
Tria Lamini kini merasakan manfaat usahanya. Dengan 130 baglog (bibit jamur tiram), perharinya mampu menghasilkan 0,5 samapi 1 kilogram jamur tiram siap jual.
“Temperatur suhu sangat berpengaruh pada hasil produksi, seperti saat ini musim hujan produksinya sangat memuaskan. Akan tetapi pada musim kemarau rutin menyiram agar kondisi udara menjadi lembab,” terang ibu dua anak itu.
Sekarang ini pemasaran jamur tiram hasil budidaya Tria Lamini masih sebatas warga setempat. Namun begitu, dirinya kerap kwalahan melayani pembeli karena terkadang stok tidak mencukupi dari hasil panennnya. Sebab hampir setiap hari selalu ada pesanan dari tetangga.
“Sering saya membawa jamur tiram pesanan ibu-ibu saat mengantar anak ke sekolah,” kata dia, mengungkapkan.
Jamur tiram kini disukai warga setempat. Karena tanaman ini bisa dijadikan berbagai menu makanan mulai krispi, soto, asem-asem, serta tahu isi jamur.
“Katanya rasanya enak dan cocok untuk lauk makan,” ucap Istri Sunarji itu.
Tria Lamini berencana terus mengembangkan budidaya jamur tiram ini. Namun masih kesulitan cara membuat baglognya. Selama ini dirinya membeli di produsen bibit jamur tiram dengan harga 2200/baglog.
Seperti yang dilakukan Tria Lamini, Warga RT/RW 02/01 Dusun Samben, Desa Mojodelik, Kecamatan Gayam. Tria Lamini sekaligus anggota PKK Desa setempat telah memulai usaha budidaya jamur tiram sejak bulan Agustus 2015 silam. Usaha tersbut dirintis dengan modal uang pribadi.
“Awalnya daripada gak ada kesibukan, saya mencoba usaha membuat jamur tiram,” kata Tria Lamini saat ditemui di rumahnya..
Tria Lamini kini merasakan manfaat usahanya. Dengan 130 baglog (bibit jamur tiram), perharinya mampu menghasilkan 0,5 samapi 1 kilogram jamur tiram siap jual.
“Temperatur suhu sangat berpengaruh pada hasil produksi, seperti saat ini musim hujan produksinya sangat memuaskan. Akan tetapi pada musim kemarau rutin menyiram agar kondisi udara menjadi lembab,” terang ibu dua anak itu.
Sekarang ini pemasaran jamur tiram hasil budidaya Tria Lamini masih sebatas warga setempat. Namun begitu, dirinya kerap kwalahan melayani pembeli karena terkadang stok tidak mencukupi dari hasil panennnya. Sebab hampir setiap hari selalu ada pesanan dari tetangga.
“Sering saya membawa jamur tiram pesanan ibu-ibu saat mengantar anak ke sekolah,” kata dia, mengungkapkan.
Jamur tiram kini disukai warga setempat. Karena tanaman ini bisa dijadikan berbagai menu makanan mulai krispi, soto, asem-asem, serta tahu isi jamur.
“Katanya rasanya enak dan cocok untuk lauk makan,” ucap Istri Sunarji itu.
Tria Lamini berencana terus mengembangkan budidaya jamur tiram ini. Namun masih kesulitan cara membuat baglognya. Selama ini dirinya membeli di produsen bibit jamur tiram dengan harga 2200/baglog.
0 komentar:
Posting Komentar